PROGRAM “SABILULUNGAN BANDUNG 1000 KAMPUNG” DALAM MEMBINA WARGA NEGARA KREATIF UNTUK MENGEMBANGKAN ECONOMY CIVIC (Studi Kasus di Kampung Boneka Sayati)

Dalam membangun suatu pemerintahan, diperlukan ekonomi yang stabil salah satunya melalui kontribusi warga negara yang kreatif. Berdasarkan temuan permasalahan tersebut, peneliti mengangkat Program “Sabilulungan Bandung 1000 Kampung” yang memiliki visi misi yakni membangun kampung sesuai dengan tematik yang telah ditetapkan khususnya pada Kampung Boneka Sayati yakni tema industri rumahan dengan semangat “Sabilulungan” atau gotong royong. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program sebagai program yang mewujudkan kabupaten yang maju, mandiri dan berdaya saing, kemudian menggambarkan mekanisme pelaksanaan program sebagai upaya mengatasi kemiskinan ditinjau dari economy civic, serta mengkaji manfaat program dalam mengasah kreativitas warga negara. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner (angket), dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui Program “Sabilulungan Bandung 1000 Kampung” warga negara atau pengrajin di Kampung Boneka Sayati dibina agar menjadi warga negara yang kreatif dan dapat melakukan kegiatan produksi dan distribusi secara mandiri serta mengembangkan perekonomian daerah Desa Sayati melalui kegiatan usaha yang dilakukan. Dari hasil tersebut terbukti secara empiris bahwa pengrajin boneka di Kampung Boneka Sayati secara aktif dan kreatif mewujudkan economy civic dengan berpartisipasi terhadap pembangunan perekonomian. Kata kunci: Program “Sabilulungan Bandung 1000 Kampung”, Warga Negara Kreatif, Economy Civic ABSTRACT “SABILUNGAN BANDUNG 1000 KAMPUNG” PROGRAM IN FOUNDING CREATIVE CITIZENS TO DEVELOP CIVIC ECONOMY (Case Study in Kampung Boneka Sayati) In building a government, a stable economy is needed, one of which is through the contribution of creative citizens. Based on the findings of these problems, the researcher raised the "Sabilulungan Bandung 1000 Kampung" program which has a vision and mission of building a village according to the thematics that have been set, especially in Kampung Boneka Sayati, namely the home industry theme with the spirit of "Sabilulungan" or mutual cooperation. The purpose of this study is to describe the implementation of the program as a program that creates an advanced, independent and competitive district, then describe the mechanism of program implementation as an effort to overcome poverty in terms of the economy civic, and examine the benefits of the program in honing the creativity of citizens. The approach taken in this study uses a qualitative approach with a case study method. Data collection was carried out using observations, interviews, questionnaires (questionnaires), and documentation studies. The results show that through the "Sabilulungan Bandung 1000 Kampung" program, citizens or craftsmen in Kampung Boneka Sayati are fostered to become creative citizens and can carry out production and distribution activities independently and develop the regional economy of Sayati Village through the business activities carried out. From these results, it is empirically proven that the puppet craftsmen in Sayati Doll Village are actively and creatively realizing the civic economy by participating in economic development. Keywords: “Sabilulungan Bandung 1000 Kampung” Program, Creative Citizen, Economy Civi